KPR Siap Upgrade — Dari Susah Jadi Mudah!


Kondisi saat ini, di mana terjadi kondisi simalakama, maju susah mundur lebih susah, itu terjadi pada sektor property. Di mana pengembang di haruskan mencetak banyak rumah rumah baru bagi penduduk indonesia, namun kebanyakan yang ingin membeli, terkendala akan buruknya history keuangan mereka SLIK dengan skor kol 5, sehingga lembaga perbankan khawatir memberikan kredit nya.

Untuk mengatasi permasalah tersebut , skema pembiayaan KPR seperti yang di jabarkan di bawah ini, bisa menjadi sebuah jawaban .

Skema KPR Adaptif untuk Mendorong Penjualan Properti

1. Latar Belakang

  • Banyak stok rumah tersedia.
  • Permintaan tinggi, tetapi banyak calon pembeli terganjal skor kredit (terutama dampak pinjol dan kartu kredit).
  • Bank khawatir meningkatkan NPL karena kualitas calon debitur.
  • GWM sudah dilonggarkan, tapi penyaluran kredit masih selektif.

2. Solusi Kebijakan

A. Skema Bunga Floating Berbasis Risiko (Risk-Based Floating Rate)

  • Debitur dengan SLIK buruk dikenakan bunga lebih tinggi di awal (misal +2% dibanding normal).
  • Setelah 12-24 bulan dengan histori pembayaran lancar, bunga otomatis turun ke rate normal.

Kondisi Debitur

Bunga KPR Tahun Pertama

Evaluasi Setelah 2 Tahun

SLIK Bersih

8% tetap

Tetap 8%

SLIK Jelek

10% floating

Turun ke 8% bila lancar


B. Asuransi Kredit Massif

  • Setiap KPR "berisiko" wajib di-cover asuransi kredit (kerjasama dengan Jamkrindo, Askrindo, atau swasta).
  • Premi dibagi 50:50 antara bank dan debitur, atau bisa disubsidi pemerintah untuk first home buyer.

C. Dukungan Likuiditas Tambahan

  • Bank yang agresif menyalurkan KPR adaptif mendapat insentif:
    • Penurunan GWM lebih lanjut.
    • Akses prioritas ke repo fasilitas dari Bank Indonesia.

D. Payung Regulasi OJK

  • OJK mengatur standardisasi bunga floating berbasis risiko supaya:
    • Tidak ada bunga predatorik.
    • Ada kejelasan transisi bunga setelah rekam jejak lancar.

3. Simulasi Model Finansial

Asumsi:

  • Harga rumah: Rp500 juta.
  • KPR: 90% dari harga → Rp450 juta.
  • Tenor: 20 tahun.

Skenario

Bunga Awal

Cicilan Bulanan Awal

Cicilan Setelah 2 Tahun (Jika Rekam Jejak Baik)

Debitur SLIK Bersih

8% tetap

Rp3,755,000

Tetap Rp3,755,000

Debitur SLIK Jelek (Call 5)

10% floating

Rp4,035,000

Turun ke Rp3,755,000


4. Efek Positif Kebijakan

Penjualan rumah meningkat
Akses KPR lebih luas
Risiko bank tetap manageable
Peningkatan ekonomi sektor properti
Developer ikut berkembang dan membayar pajak





Postingan populer dari blog ini

INTERNET Menghapus Kendala Dalam Berusaha

Small is the New Big

Selamat Jalan Sahabat