Pemerintah telah mencanangkan program rusunami,yang telah di bangun di beberapa tempat di Indonesia.Pembangunan rusunami tersebut,tentu tidak berjalan mulus,karena banyak mengalami kendala,terutama di saat krisis ini.Pembiayaan yang mengalami kemacetan,pemberian ijin yang terkadang lama dikeluarkan. Namun yang menjadi permasalahan utama adalah apakah keinginan pemerintah menyediakan pemukiman bagi masyarakat sesuai dengan konsep back to city ini dapat di terima dengan tanpa penolakan dari konsumen yang hendak membelinya. Sebagian masyarakat indonesia belum terbiasa hidup di atas ketinggian,terkotak dan terbalut oleh tembok beton,yang menjadikannya susah bersosialisasi. Sehingga tidak menutup kemungkinan rusunami yang di bangun hanya di jadikan bentuk investasi dan tidak mencapai target awal dari niat dibangunnya rusunami.
Sebenarnya konsep back to city suatu saat nanti,tidak akan berhasil,karena pada saatnya sebuah kota akan kembali menjadi tempat yang sumpek dan semakin mahal untuk di tinggali,sehingga akan menjadikan konsumen kembali lagi membeli perumahan di daerah pinggiran dengan harapan mendapatkan ukuran tempat tinggal yang lebih luas dan nyaman. Semakin majunya tekhnologi khusus nya komputer dan internet,akan menjadikan pekerja tidak perlu harus tinggal di tengah kota. Jadi kalau ini suatu saat akan terjadi,mengapa konsep back to city ini di gembar gemborkan,tentu ada maksud dari semua itu. Jika penduduk semuanya tinggal di daerah pinggiran,siapakah yang mengisi,pusat perbelanjaan yang ada di tengah kota,siapa yang mengisi sekolah dan kampus yang mahal bila pembangunan semuanya bergerak ke daerah pinggir kota. Ada begitu banyak alasan yang menjadikan back to city konsep di galakkan pada saat ini. Bila konsep back to city terwujud berapa pendapatan asli daerah yang hilang,pembangunan yang tidak merata,dan sosial budaya yang mengalami perubahan.
Jadi sebenarnya,bila dikatakan kota sebagai tempat mencari rejeki,seperti Jakarta.Mengapa harus dibuat sumpek dengan banyaknya bangunan baru,mengapa tidak membiarkan,lahan kosong dibuat taman,sarana sosial,atau perkebunan ditengah kota, yang dapat menjadi paru paru dunia. Dan biarkan pembangunan lebih merata di daerah pendukung jakarta, seperti bekasi,depok,krawang, tangerang, bogor dan bandung.Dengan pemerataan pembangunan tentunya,akan meningkatkan secara tidak langsung pendapatan masyarakatnya,dan tumbuhnya industri industri baru.
Bila jakarta masih manis untuk dituju oleh penduduk yang ada di daerah,mengapa tidak di bangun sarana transportasi super cepat,seperti kereta api super cepat,seperti yang ada di jepang dan eropa. Dengan jadwal keberangkatan yang cepat,nyaman,dan dapat mengangkut banyak penumpang,dapat menjadi sebuah jawaban dari kemacetan yang ada,pembangunan yang lebih merata. Sebuah kereta api cepat,dapat menghubungkan jakarta krawang cukup 20 menit,jakarta bandung hanya 45 menit. Dengan demikian mereka akan tetap bisa berkumpul dengan keluarga dan tetap memiliki budaya,tanpa harus melakukan penyesuaian cara bersikap,ber”loe- gue”. Jakarta dan kota besar lainnya,akan lebih terbantu menata kehidupannya,baik dari segi kependudukan,kriminalitas. Kedamaian,ketenangan,dan kebersamaan sangat penting kita dapatkan setelah bekerja keras,dan itu hanya didapat kalau kita berada ditengah komunitas yang kita yakini dan keluarga dekat,dan itu susah diperoleh kalau kita tinggal d kota besar.
Transportasi kereta api super cepat,yang terintegrasi dengan daerah sekitarnya,akan menjadikan semakin hilangnya sebuah jarak,yang menghasilkan semakin mudahnya mencapai sebuah tempat tempat pariwisata,tempat industri,dan banyak hal lainnya.
Dari penjelasan diatas,dapat dikatakan sebuah pembangunan tidak dapat berdiri sendiri,dan harus terintegrasi satu dengan yang lainnya. Transportasi dapat dijadikan sebuah jembatan menuju tercapainya sebuah pembangunan,jadi bagaimana mungkin terjadinya pembangunan yang hebat,bila transportasi negara tersebut buruk.
