Menuju masa depan yang indah

Menuju masa depan yang indah

Terlalu banyak energi yang telah terbuang yang di miliki bangsa ini,karena dikalahkan kepentingan sesaat dan golongan. Tanpa pernah menyadari akibat buruk yang di timbulkan.hal inilah yang menyebabkan Indonesia tidak pernah bisa bersaing dengan negara lain,dan selalu ketinggalan.

Mengapa kita tidak pernah mau mengakui keberhasilan apa yang dilakukan pendahulu,dan mengapa selalu melihat sebuah kesalahan sebagai sebuah kenangan hitam yang harus terus di ingat. Kalau kita mau berpikir jernih dan ksatria mengakui,bahwa program pembangunan yang dilakukan pak harto (PELITA),sangatlah bagus,karena terencana dengan baik,dan terlihat hasil yang di dapat. Walaupun saat ini tidak akan ada seorang pemimpin yang dapat memerintah seperti pak harto.Tidak ada salahnya membuat program pembangunan,yang bila tidak selesai,penggantinya mempunyai komitmen untuk melanjutkannya sejauh demi kepentingan bangsa,tanpa harus malu atau gengsi. Negara kita masih perlu waktu untuk maju,walaupun sudah harus maju,melihat umurnya yang sudah 63 tahun. Untuk itu perlu energi yang besar,yang harus di dapat dari seluruh rakyatnya yang memiliki rasa cinta dan sayang kepada negri ini,agar kemakmuran dapat segera terwujud.
Rasa kebersamaan dan memiliki mungkin sudah mulai rapuh,namun bukan berarti harus hilang. Ketika melihat penyanyi anggun muncul di acara music internasional,semua menganggap memilikinya,dan bangga kepada anggun. Tetapi sayang sekali mereka lupa anggun sudah bukan warna negara indonesia lagi,mungkin dia malu,dan merasa tidak akan maju,kalau masih menjadi WNI. Tetapi ketika kita di hadapkan kepada kemiskinian dan bencana,merasa bukan menjadi bagian kita,karena kebetulan tidak berada di dekat kita,atau tidak ada teman atau kerabat yang mengalaminya.

Bangsa ini,pelan tapi pasti akan mengalami keterbelakangan moral dan kebersamaan,karena seringkali harus meributkan sesuatu yang tidak perlu,dan terlalu di besarkan hanya karena ingin membela kepentingan sekelompok dengan menghancurkan kepentingan yang lebih besar. Bukan sebagai bangsa besar yang penuh pemaaf,dan pengertian.
Mengapa kita tidak membuat sebuah perencanan besar demi kemakmuran rakyat yang di sahkan oleh semua rakyat,dan dilaksanakan oleh pemerintah,yang mewakili semua golongan di indonesia,tanpa ada perbedaan baik suku agama dan lainnya. Membuat suatu program pemberian beasiswa besar besaran kepada rakyat berprestasi tidak hanya di bidang akademik,tapi di segala bidang untuk mempelajari kemajuan di negara lain,dan ketika pulang mampu,menjabarkannya bagi kemajuan bangsa.
Indonesia bisa maju,setidaknya menjadi tiga besar di Asia,banyak bidang yang bisa kita kuasai,baik dari seni budaya,pendidikan,tekhnologi,kesehatan, yang selama ini kurang di dayagunakan dan hanya menjadi pemain lokal saja,seharusnya kita membuat peringkat di mana saja kita lebih unggul di bandingkan negara lain,kita boleh kalah pemahaman tekhnologi militer dengan rusia,tetapi dari soal seni musik,musik kita jauh lebih variatif. Apa kehebatan singapura dari Indonesia,tidak ada,yang lebih hebat dari singapura,kebetulan saja,mereka memiliki fasilitas infrastrutur yang lebih dahulu di buat dan banyak broker disana yang memainkan harga. Dan bila itu semua tidak ada dapat dipastikan singapura akan menjadi kota mati,karena tidak memiliki daya tarik,selain pusat belanja, yang saat ini lebih menjanjikan belanja di indonesia,coba hitung lebih banyak mall di indonesia atau di singapura.
Keberanekaragaman agama dan budaya,dapat menjadikan Indonesia membuka sebuah peluang wisata religius,di mana bali sebagai pusat pariwisata dan pusat budaya hindu,yang dapat mengundang wisatawan dari India, Jawa tengah dan menado sebagai pusat wisata religius umat nasrani,dan dan jawa timur yang penuh pesantren sebagi pusat pendidikan agama islam. Tentunya selain menambah devisa bagi negara. Pemahaman akan agama akan semakin lebih di miliki oleh penduduk dan menjadikan indonesia lebih di kenal di kancah dunia.

Industri kerakyatan yang sudah ada,yang dikenal dengan UMKM,selalu di anggap sebagai industri yang tahan banting,tetapi tidak pernah didukung (dukungan setengah hati). Diberikan fasilitas kredit tetapi bunganya tinggi,boleh tidak pakai jaminan tetapi hanya lima juta saja. Padahal sebenarnya tidak hanya masalah permodalan saja,yang menjadi kendala,tetapi pelatihan bagaimana memproduksi yang baik,dukungan pemasaran,dan segala hal yang berkaitan dengan manajemen. Bila itu diperhatikan UMKM,yang katanya lebih gesit daripada industri besar,akan lebih mampu bersaing dan tumbuh. Mereka tidak ingin sebuah perlindungan tetapi diberikan kesempatan untuk bisa maju dan hidup,terlebih di iklim globalisasi ini.

Sebenarnya masih banyak permasalahan yang ada di Indonesia,tetapi sebagai bangsa yang optimis,tidak ada masalah yang tidak ada penyelesaiannya asalkan kita mau menyelesaikannya, dan sayangnya kemauan itu belum kita miliki,semoga 2009 akan ada perubahan menuju masa depan yang indah.

Postingan populer dari blog ini

INTERNET Menghapus Kendala Dalam Berusaha

Small is the New Big

Selamat Jalan Sahabat